Tugas Apresiasi Puisi
Nama :
Sitti Fatimah
Kelas/Nim : B/105104041
Prodi :
PBSI
Pertayaan
1. Mengapa puisi ciptaan
W.S. Rendra yang berjudul “Surat Cinta” termasuk dalam aliran romantis? Analisislah
kata-kata dalam puisi “Surat cinta” yang terlalu berlebihan
2. Buatlah puisi
sesuai aliranmu sendiri!
3. Buatlah puisi
yang bertolak belakang dengan aliranmu!
Jawaban
1.
Puisi yang di ciptakan W.S. Rendra yang berbentuk
naratif ini dengan judul “ Surat cinta” adalah jenis puisi yang termasuk dalam
aliran romantisme. Hal ini dikerenakan dalam puisi ini banyak menggunakan kata
maupun kalimat yang berlebihan, dalam puisi tersebut nampak sekali
menggambarkan sebuah perasaan yang kuat dan sangat sesuai dengan kenyataan
hidup sang penyair yang membuat puisinya hingga mengakibatkan pembaca ikut
larut dalam setiap kata yang dituangkan dalam puisi tersebut.
Beberapa kata berlebihan yang ditunjukkan
dalam puisi “Surat cinta”
§ Pada baid pertama
hanya untuk menyatakan bahwa dia mencintainya penyair menggunakan kalimat “bagai
bunyi tambur mainan, anak-anak peri dunia yang gaib”
§ Pada baid kedua
penyair ingin meminang kekasihnya ia menggunakan kalimat “ kala langit menangis dan dua
ekor belibis bercintaan didalam kolam bagi dua anak nakal jenaka dan manis
mengibarkan ekornya serta menggetarkan bulunya”
§ Pada baid ketiga “kaki-kaki
hujan yang runcing menyentuh ujungnya dibumi”
§ Pada baid kelima penyair mengungkapkan bahwa dia
melalmar gadir yang ia cintai “ Engkau adalah putri duyung tergolek lemas,
mengejap-ngejapkan matanya dalam jaringku. Wahai putri duyung aku menjaringmu”
2. Pada dasarnya
saya belum memahami secara pasti apakah saya termasuk dalam aliran ekspresionisme,
aliran romantisme atau aliran yang lainnya, hal ini dikarenakan saya termasuk
pemula dalam dunia puisi, masih banyak kata ataupun kalimat yang saya tuangkan
dalam secarik kertas yang belum memiliki makna khusus. Oleh sebab itu, untuk
saat ini saya hanya bisa menjawab secara sederhana bahwa puisi yang terdapat
dibawah ini adalah puisi yang menurut pendapat saya adalah puisi yang termasuk
dalam aliran ekspresionisme.
RINDU
Ketika
sinar rembulan memudar
Sesosok
rindu dengan sebelah sayap
Terbang
ke langit malam
Gelapnya
mata dan hati
Membuatku lupa dimana
persinggahanku
Langit gelap seakan menghapus
setiap jejakku
Dinginnya
malam menjadi saksi
Jiwa-jiwa
yang terbujur kaku dan lemas
Terperosok
ke lembah neraka
Jutaan suara berteriak tak mampu
mengoyahkan sepi
Butir-butir air yang menusuk
pori-pori,
Merontakkan
tulang-tulang
Takkan
sanggup menruntuhkan kesunyian hatiku
Sepi...
Sunyi...
Aku
terdampar sendiri,
Menapaki kerinduan yang
berkepanjangan......
3. Aliran yang
bertolak belakang dengan puisi yang sering saya buat adalah aliran realisme
sosial.
“Pemakan Uang Rakyat”
Lidahmu bagai sembilu yang tajam
Menggores setiap hati orang-orang rendah
Tanpa peduli dengan perasaan mereka
Kau
datang dengan berbagai janji
Lalu pergi tanpa sebuah bukti
Mengambil hak yang bukan milikmu
Apa kau tak
sadar,
Betapa
banyak air mata yang jatuh karenamu
Kebahagian
mereka kau rebut tanpa sisa
Namun, tuhan tak pernah berkedip
Hari ini kau
tertawa diatas air mata
Kami......
Tapi,
besok kau hanya akan menumukan
dirimu
membusuk di penjara dan perlahan
lahan
mati dimakan rayap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar